Membuat Dummy Load sebuah alat Eksperiment Radio Frequency. seorang teknisi tidak bisa lepas dari perlengkapan tersebut. Kalau diistilahkan bisa berarti Beban Tiruan. Alat ini hampir pasti dibutuhkan dan merupakan hal vital bagi yang berkecimpung di dunia RF Power untuk menguji perangkat Transmitter RF Power sebelum dipasang beban yang sesungguhnya yaitu Antena. Karena sifat Sinyal RF yang sangat sensitif apalagi bila bekerja pada VHF ke atas, maka karakteristik Rangkaian Dummy Load yang ideal harus benar-benar dipenuhi. Berikut karakteristik yang harus dipenuhi oleh sebuah Dummy Load RF :
Impedansi (Z) harus sama dengan Impedansi Output Transmitter (umumnya 50-ohm)
Desipasi Daya lebih besar dari Daya Output Transmitter (nominal 2 kali)
Bersifat Resistive Murni
Z = R (bukan Reactive
Z = R + jX atau Z = R – jX)
Tidak meradiasikan Energi RF melainkan Mendesipasikannya menjadi panas
Bandwidth lebar mulai taraf DC hingga beberapa ratus MHz (VHF – UHF)
Toleransi perubahan nilai Impedansi akibat perubahan suhu harus sekecil mungkin
Dummy Load pabrikan dengan berbagai merk banyak dijual dipasaran, namun harganya relatif sangat mahal sehingga sebagian besar Amatir lebih memilih untuk membuat sendiri.
Untuk membuat Dummy Load dan dapat memenuhi persyaratan diatas, dapat digunakan Resistor Karbon sebagai bahan pembuatannya. Berbeda dengan Resistor dari bahan Nikelin, resistor karbon tidak bersifat Reaktif (Induktif maupun Kapasitif). Resistor Nikelin terbuat dari Kawat atau Plat Nikelin yang dililit pada bahan keramik atau dibungkus keramik/bahan gips dan dengan demikian akan bersifat Induktif (+jX) atau Kapasitif (-jX). Hal tersebut akan berpengaruh pada Nilai Akhir (Z = R +/- jX) sehingga Karakteristik sebuah Dummy Load RF tidak lagi terpenuhi karena Nilai Impedansi akan sangat terpengaruh oleh tinggi rendahnya frekuensi. Untuk itulah digunakan Resistor Karbon. Di pasaran cukup banyak tersedia Resistors Carbon namun dengan nilai dan daya yang sangat terbatas. Yang paling banyak adalah 2-Watt.
Hal pertama dalam membuat dummy load adalah menentukan Daya Maksimal dan Impedansi. Sebagai contoh apabila menginginkan Dummy Load 50Ohm/40Watt dengan bahan Resistor Karbon 1k/2-Watt maka diperlukan Resistor sebanyak :
1k/50 = 20 buah resistor
untuk watt yang lebih besar bisa menggunakan jenis RESISTOR FLANGE
100 Ohm 60 dan 250watt yg kita pararel 100ohm x2
berikut ini jenis resistor flange dipasaran
resistor diatas nilainya 100ohm 250watt ..berarti kalau 2x kemampuan dummyload 500watt.
Nilai resistor diatas 100ohm 60watt jadi kalau kita pararel nilainya jadi 50ohm
dan kemampuanya 120watt.....
Sabtu, 28 Mei 2011
Selasa, 24 Mei 2011
pemancar 30 watt bisa berapa jauh?
hehehhhe...mungkin anda sebagai teknisi pasti pernah ditanyai "pak kalau saya pakek 30 watt itu bisa nyampek berapa kilo....lalu jawaban anda?...sering kita mengira ngira berdasarkan pengalaman kita yg udah berlalu....
itu sih ada benernya juga...tapi menurut saya banyak faktor yg mempengaruhi daya pancar dari pemancar tersebut....kalau mau jujur jawaban kita pasti ndak tahu..faktor yg mempengaruhi adalah:
1. keramaian /kepadadan frekwensi(disetiap tempat ndak sama)
pengalaman pemasangan 30watt dengan tinggi antena 20m...di madura bisa hampir 15km
kemudian pemasangan di surabaya dengan watt sama tinggi antena jenis antena sama cuma bisa terjangkau 1,5km.....
2.faktor ketinggian (tempat memancarkan)termasuk dataran tinggi/rendah
kemarin temen pesen di wilayah brebes dengan pakai 30watt tinggi antena cuma3meter bisa 12km
3.antena
temen dari lampung pesen telex dengan pancaran 30watt bisa terjankau lebih dari 20km padahal sebelumnya pakek antena biasa dengan watt sama cuma bisa 5km...
jadi kesimpulan saya
JAuh dekatnya pancaran tidak bisa di tentukan karena banyak Faktor...
itu sih ada benernya juga...tapi menurut saya banyak faktor yg mempengaruhi daya pancar dari pemancar tersebut....kalau mau jujur jawaban kita pasti ndak tahu..faktor yg mempengaruhi adalah:
1. keramaian /kepadadan frekwensi(disetiap tempat ndak sama)
pengalaman pemasangan 30watt dengan tinggi antena 20m...di madura bisa hampir 15km
kemudian pemasangan di surabaya dengan watt sama tinggi antena jenis antena sama cuma bisa terjangkau 1,5km.....
2.faktor ketinggian (tempat memancarkan)termasuk dataran tinggi/rendah
kemarin temen pesen di wilayah brebes dengan pakai 30watt tinggi antena cuma3meter bisa 12km
3.antena
temen dari lampung pesen telex dengan pancaran 30watt bisa terjankau lebih dari 20km padahal sebelumnya pakek antena biasa dengan watt sama cuma bisa 5km...
jadi kesimpulan saya
JAuh dekatnya pancaran tidak bisa di tentukan karena banyak Faktor...
Kamis, 19 Mei 2011
Berbagai macam jenis antena
1.antena 5/8lamda
antena ini cukup ekonomis dan terjangkau
Low Cost Vertical Antenna. Up to 500W power handling
* High Power Version
* FM Band 87.5 – 108 MHz
* Omni directional Pattern
* Vertical Polarization
* High Gain 3.3 dBi
2.antena telex/2x5/8
dari namanya 2x 5/8 secara teori antena ini mempunyai hig gain 2 kalinya antena 5/8 tentunya...untuk hasil pasti lebih bagus...untuk skala pemancar 30watt sampai 500watt...ekonomis meski mempunyai bentuk yg panjang....
3.ANTENA jenis OMB single ring
4.Antena jenis Omb duble ring
5.Antena jenis seira
antena ini cukup ekonomis dan terjangkau
Low Cost Vertical Antenna. Up to 500W power handling
* High Power Version
* FM Band 87.5 – 108 MHz
* Omni directional Pattern
* Vertical Polarization
* High Gain 3.3 dBi
2.antena telex/2x5/8
dari namanya 2x 5/8 secara teori antena ini mempunyai hig gain 2 kalinya antena 5/8 tentunya...untuk hasil pasti lebih bagus...untuk skala pemancar 30watt sampai 500watt...ekonomis meski mempunyai bentuk yg panjang....
3.ANTENA jenis OMB single ring
4.Antena jenis Omb duble ring
5.Antena jenis seira
Bermacam macam jenis exciter PLL dipasaran
1.pll extralox 1
ExTRALOCK I adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL. Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK I bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-220M
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
pcb doble layer...
Output +/- 1W
2.exciter pll extralox2
Lock range > 20MHz
ExTRALOCK II adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL.
Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan display LCD yang dapat menampilkan frekuensi dan nama stasiun secara terus menerus.
Tersedia dua pilihan warna LCD yaitu BIRU dng karakter putih .
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK II bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-230-LCD
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz / 100kHz
Lock range > 20MHz
Output +/- 1W
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
3.exciter Pll fm display lcd 86 MHz - 110 MHz output 5 watt broadband
Oscilator pll fm:
- Vco fet dual gate N channel
- Output maksimal 5watt
broadband
- Display lcd blue back light
- Bisa tulis nama stasiun radio
- Vr adjust power 0 s/ d 5
- Power output tidak akan
keluar watt sebelum lock
- Include Heatsink
- Fenel c1971
- no harmonisa
- Pcb fiber solder mask doble
side through hol
ExTRALOCK I adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL. Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK I bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-220M
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
pcb doble layer...
Output +/- 1W
2.exciter pll extralox2
Lock range > 20MHz
ExTRALOCK II adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL.
Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan display LCD yang dapat menampilkan frekuensi dan nama stasiun secara terus menerus.
Tersedia dua pilihan warna LCD yaitu BIRU dng karakter putih .
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK II bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-230-LCD
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz / 100kHz
Lock range > 20MHz
Output +/- 1W
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
3.exciter Pll fm display lcd 86 MHz - 110 MHz output 5 watt broadband
Oscilator pll fm:
- Vco fet dual gate N channel
- Output maksimal 5watt
broadband
- Display lcd blue back light
- Bisa tulis nama stasiun radio
- Vr adjust power 0 s/ d 5
- Power output tidak akan
keluar watt sebelum lock
- Include Heatsink
- Fenel c1971
- no harmonisa
- Pcb fiber solder mask doble
side through hol
Langganan:
Postingan (Atom)