yuk bikin boster 2782
komponen yg di butuhkan
Tr 2782
c 47pf/50v
c 10pf
c 30pf
R 10ohm/2watt
feriet beat
kawat email 1mm
kawat email 0,7
trimer 60pf
ini hasilnya
yuk gabung di hobyy pemancar fm ;http://www.facebook.com/groups/244081182314278/
Senin, 12 Desember 2011
Nilai Velocity Kabel Coaxial
Nilai Velocity Kabel Coaxial :
1. RG-6 Belden 8215 = 75 ohm = 66
2. RG-8 TMS LMR400 = 50 ohm = 85
3. RG-8 Belden 9913 = 50 ohm = 84
4. RG-8 Belden 9914 = 50 ohm = 82
5. RG-8 Belden 8237 = 52 ohm = 66
6. RG-11 Belden 8213 = 75 ohm = 78
7. RG-11 Belden 8238 = 75 ohm = 66
8. RG-58 Belden 8240 = 53.5 ohm = 66
9. RG-58A Belden 8219 = 50 ohm = 78
10. RG-213 Belden 8267 = 50 ohm = 66
11. RG-214 Belden 8268 = 50 ohm = 66
12. LDF4-50A Heliax 1/2"= 50 ohm = 88
13. LDF5-50A Heliax 7/8"= 50 ohm = 88
14. TV Twinlead = 300 ohm = 80
15. Open wire line = 600 ohm = 92
Kecepatan Gelombang Radio
= 299.792.077 ~ 300.000.000 meter/detik
= kecepatan cahaya
1. RG-6 Belden 8215 = 75 ohm = 66
2. RG-8 TMS LMR400 = 50 ohm = 85
3. RG-8 Belden 9913 = 50 ohm = 84
4. RG-8 Belden 9914 = 50 ohm = 82
5. RG-8 Belden 8237 = 52 ohm = 66
6. RG-11 Belden 8213 = 75 ohm = 78
7. RG-11 Belden 8238 = 75 ohm = 66
8. RG-58 Belden 8240 = 53.5 ohm = 66
9. RG-58A Belden 8219 = 50 ohm = 78
10. RG-213 Belden 8267 = 50 ohm = 66
11. RG-214 Belden 8268 = 50 ohm = 66
12. LDF4-50A Heliax 1/2"= 50 ohm = 88
13. LDF5-50A Heliax 7/8"= 50 ohm = 88
14. TV Twinlead = 300 ohm = 80
15. Open wire line = 600 ohm = 92
Kecepatan Gelombang Radio
= 299.792.077 ~ 300.000.000 meter/detik
= kecepatan cahaya
Minggu, 16 Oktober 2011
membuat pemancar FM sterio PLL dengan biaya termurah
Perlu kita ketahui untuk kita yg mengingikan pemancar fm dengan harga yg murah dengan teknologi pll yg bagus sangatlah tidak mungkin terutama bagi kita yg berada di radio komunitas atau yg hobyy brocasting...
biasanya diperlukan biaya 400-600 untuk pembelian pll exciter..
OK kali ini saya akan berbagi ilmu untuk temen2 cara hemat atau cara termurah buat exciter pemancar fm 1watt berikutini alat2 yg perlu kita siapkan:
1.Pcb polos
2.fm modulator mobile
3.transistor driver
4.transistor final 2sc1970
5.timah+solder
berikut pic
dan ini pic modulator fm mobile
ini hasilnya ...rangkaiannya belum sempet gambar
TUBE CONTINEW
biasanya diperlukan biaya 400-600 untuk pembelian pll exciter..
OK kali ini saya akan berbagi ilmu untuk temen2 cara hemat atau cara termurah buat exciter pemancar fm 1watt berikutini alat2 yg perlu kita siapkan:
1.Pcb polos
2.fm modulator mobile
3.transistor driver
4.transistor final 2sc1970
5.timah+solder
berikut pic
dan ini pic modulator fm mobile
ini hasilnya ...rangkaiannya belum sempet gambar
TUBE CONTINEW
Minggu, 31 Juli 2011
hybrid telephone untuk on air
Dalam bulan puasa ini banyak temen2 yg membutuh kan telephone untuk on air
baik untuk acara interative atau acara kuis dll...
Disini saya akan membahas membuat hebryd telephone dengan harga super murah....
kalau membeli hybrid tentu harganya cukup mahal yaitu antara 500rb sampai 1.450rb... Sedangkan hebryd yg akan kita buat ini mungkin anda semua cukup mengeluarkan kocek sebesar 150-200rb...
berikut alat2 yg kita butuh kan dlm pembuatan telephone hybrid
1.telephone yg ada hanfreenya atau speker.seperti gambar berikut
2 trafo IT dan OT
3.
jac mic
cara membuatnya cukup gampang kaki OT ada lima kan yg sebelah 3kaki yg sebelahnya ada 2 kaki yg 2 kita hubungkan ke speker tlpn yg ada didalam sedangkan kaki yg 3 kita ambil 2kaki kita kasih kabel uot ke in chanel mixer....sedang kan untuk ngirim didlm ada mix kondesor itu kita potong dan kita kasih travo IT dan kabel keluar yg kita masukan ke aux master out.... jadi deh...hybrib telephne murah meriah....selamat mencoba
baik untuk acara interative atau acara kuis dll...
Disini saya akan membahas membuat hebryd telephone dengan harga super murah....
kalau membeli hybrid tentu harganya cukup mahal yaitu antara 500rb sampai 1.450rb... Sedangkan hebryd yg akan kita buat ini mungkin anda semua cukup mengeluarkan kocek sebesar 150-200rb...
berikut alat2 yg kita butuh kan dlm pembuatan telephone hybrid
1.telephone yg ada hanfreenya atau speker.seperti gambar berikut
2 trafo IT dan OT
3.
jac mic
cara membuatnya cukup gampang kaki OT ada lima kan yg sebelah 3kaki yg sebelahnya ada 2 kaki yg 2 kita hubungkan ke speker tlpn yg ada didalam sedangkan kaki yg 3 kita ambil 2kaki kita kasih kabel uot ke in chanel mixer....sedang kan untuk ngirim didlm ada mix kondesor itu kita potong dan kita kasih travo IT dan kabel keluar yg kita masukan ke aux master out.... jadi deh...hybrib telephne murah meriah....
Senin, 25 Juli 2011
Kamis, 02 Juni 2011
SWR meter
alat ukur dasar atau wajib yang sangat diperlukan oleh para teknisi yang bekerja pada Radio Frequency adalah SWR Meter atau kadang ada yang menyebut dengan lengkap VSWR Meter.
Sebelum membicarakan cara membuat SWR/VSWR meter ini, supaya kita sedikit memiliki bekal knowledge tentang SWR/VSWR dalam dunia per-radio-an ini akan disinggung tentang SWR/VSWR.
SWR atau lebih lengkapnya VSWR adalah singkatan dari Voltage Standing Wave Ratio, atau kalau diterjemahkan secara bebas adalah, Perbandingan Tegangan Gelombang Berdiri. Mungkin kata “berdiri” di sini akan menimbulkan kesan atau pertanyaan tersendiri.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah transmitter RF yang dilalukan sebuah transmisi line (misal: cable coax, feeder, dll) tidak lagi memiliki bentuk sebagai sinyal sinusoidal yang sempurna, namun mirip dengan sinyal sinusoidal yang telah disearahkan oleh sebuah diode rectifier, dimana porsi negatif dari sinyal sinusoidal dibalik menjadi positif semua, makanya kesan pertama yang bisa dilihat oleh para researcher saat itu adalah berdiri atau “Standing Wave”.
Sifat dari gelombang elektromagnetik ini adalah dapat terpantul (reflected) bila menemui impedansi yang tidak sama (matched) dengan impedansi saluran transmisi yang dilaluinya. Sesuai dengan kaidah “Setengah Daya Maksimum”, dimana daya di beban akan maksimum pada saat impedansinya sesuai dengan impedansi saluran transmisi. Atau dengan kata lain, tidak ada gelombang terpantul yang kembali ke saluran transmisi, yang mengakibatkan transceiver menjadi saturasi atau efeknya transistor final akan mati atau rusak.
Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai (matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR > 1, maka beberapa efek berikut akan dirasakan:
Daya RF yang sampai di antenna tidak maximum, sehingga pancaran tidak akan jau
Bercampurnya gelombang maju (forward) dan gelombang pantul (reflected) kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar parau atau tidak bulat.
Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR > 2), akan membuat RF Linear Amplifier mengalami saturasi, yang biasanya terasa “over heating” dan bila dibiarkan terus-terusan akan membuat rusak komponen di Final.
Dalam notasi matematis, VSWR atau SWR tidak memiliki dimensi karena merupakan perbandingan 2 buah variable yang berdimensi sama (voltage). Dengan rumus sebagai berikut:
SWR = [1 + Rc] / [1 - Rc]
Dimana:
RC = | [ZL - Zo] / [ZL + Zo] |
ZL = impedansi input antenna (beban)
Zo = impedansi saluran transmisi (coax, feeder, dll)
Bila ZL atau Zo merupakan bilangan imajiner atau khayal, maka ZL atau Zo ini merupakan magnitudo dari bilangan tersebut.
Kita ambil contoh:
Contoh 1: Zo (Transmittion Line) = 50 Ohm, ZL (Antenna) = 50 Ohm
Maka, RC = [50-50]/[50+50]=0, maka SWR=[1+0]/[1-0]=1 (kondisi ini disebut matched)
Contoh 2: Zo = 50 Ohm, ZL = 100 Ohm, maka SWR = 2
Contoh 3: Zo = 50 Ohm, ZL = 25 Ohm, maka SWR = 2
Sebuah antenna dipole 1/4 lambda (masing-masing sayap panjangnya 1/4 lambda, total kedua sayap 1/2 lambda) memiliki impedansi input yang hampir murni dengan nilai mendekati 50 Ohm, makanya antenna ini akan memberikan pembacaan VSWR atau SWR mendekati 1 (matched).
berikut ini jenis swr yg ada dipasaran
1.madol swr
cara menggunakanya untuk proses pengetriman
1.hubungkan outpout swr ke dummyload 50ohm
2.hubungkan input swr ke boster atau pemancar yg di mau ditrim
3.perahatikan pososisi salkar misal kita buat pemancar pakek 1971 yg keluarnya kira2 5watt posisi saklar kiri pada level 12watt dan yg kanan pada swr posisi potensio di posisi 0.
Sebelum membicarakan cara membuat SWR/VSWR meter ini, supaya kita sedikit memiliki bekal knowledge tentang SWR/VSWR dalam dunia per-radio-an ini akan disinggung tentang SWR/VSWR.
SWR atau lebih lengkapnya VSWR adalah singkatan dari Voltage Standing Wave Ratio, atau kalau diterjemahkan secara bebas adalah, Perbandingan Tegangan Gelombang Berdiri. Mungkin kata “berdiri” di sini akan menimbulkan kesan atau pertanyaan tersendiri.
Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh sebuah transmitter RF yang dilalukan sebuah transmisi line (misal: cable coax, feeder, dll) tidak lagi memiliki bentuk sebagai sinyal sinusoidal yang sempurna, namun mirip dengan sinyal sinusoidal yang telah disearahkan oleh sebuah diode rectifier, dimana porsi negatif dari sinyal sinusoidal dibalik menjadi positif semua, makanya kesan pertama yang bisa dilihat oleh para researcher saat itu adalah berdiri atau “Standing Wave”.
Sifat dari gelombang elektromagnetik ini adalah dapat terpantul (reflected) bila menemui impedansi yang tidak sama (matched) dengan impedansi saluran transmisi yang dilaluinya. Sesuai dengan kaidah “Setengah Daya Maksimum”, dimana daya di beban akan maksimum pada saat impedansinya sesuai dengan impedansi saluran transmisi. Atau dengan kata lain, tidak ada gelombang terpantul yang kembali ke saluran transmisi, yang mengakibatkan transceiver menjadi saturasi atau efeknya transistor final akan mati atau rusak.
Pada kondisi impedansi antenna dan impedansi saluran transmisi tidak sesuai (matched), biasanya ditunjukkan dengan VSWR > 1, maka beberapa efek berikut akan dirasakan:
Daya RF yang sampai di antenna tidak maximum, sehingga pancaran tidak akan jau
Bercampurnya gelombang maju (forward) dan gelombang pantul (reflected) kemungkinan akan mempengaruhi kualitas suara pancaran, mungkin saja terdengar parau atau tidak bulat.
Nilai VSWR yang terlalu tinggi (VSWR > 2), akan membuat RF Linear Amplifier mengalami saturasi, yang biasanya terasa “over heating” dan bila dibiarkan terus-terusan akan membuat rusak komponen di Final.
Dalam notasi matematis, VSWR atau SWR tidak memiliki dimensi karena merupakan perbandingan 2 buah variable yang berdimensi sama (voltage). Dengan rumus sebagai berikut:
SWR = [1 + Rc] / [1 - Rc]
Dimana:
RC = | [ZL - Zo] / [ZL + Zo] |
ZL = impedansi input antenna (beban)
Zo = impedansi saluran transmisi (coax, feeder, dll)
Bila ZL atau Zo merupakan bilangan imajiner atau khayal, maka ZL atau Zo ini merupakan magnitudo dari bilangan tersebut.
Kita ambil contoh:
Contoh 1: Zo (Transmittion Line) = 50 Ohm, ZL (Antenna) = 50 Ohm
Maka, RC = [50-50]/[50+50]=0, maka SWR=[1+0]/[1-0]=1 (kondisi ini disebut matched)
Contoh 2: Zo = 50 Ohm, ZL = 100 Ohm, maka SWR = 2
Contoh 3: Zo = 50 Ohm, ZL = 25 Ohm, maka SWR = 2
Sebuah antenna dipole 1/4 lambda (masing-masing sayap panjangnya 1/4 lambda, total kedua sayap 1/2 lambda) memiliki impedansi input yang hampir murni dengan nilai mendekati 50 Ohm, makanya antenna ini akan memberikan pembacaan VSWR atau SWR mendekati 1 (matched).
berikut ini jenis swr yg ada dipasaran
1.madol swr
cara menggunakanya untuk proses pengetriman
1.hubungkan outpout swr ke dummyload 50ohm
2.hubungkan input swr ke boster atau pemancar yg di mau ditrim
3.perahatikan pososisi salkar misal kita buat pemancar pakek 1971 yg keluarnya kira2 5watt posisi saklar kiri pada level 12watt dan yg kanan pada swr posisi potensio di posisi 0.
Sabtu, 28 Mei 2011
membuat dummy load rf sendiri
Membuat Dummy Load sebuah alat Eksperiment Radio Frequency. seorang teknisi tidak bisa lepas dari perlengkapan tersebut. Kalau diistilahkan bisa berarti Beban Tiruan. Alat ini hampir pasti dibutuhkan dan merupakan hal vital bagi yang berkecimpung di dunia RF Power untuk menguji perangkat Transmitter RF Power sebelum dipasang beban yang sesungguhnya yaitu Antena. Karena sifat Sinyal RF yang sangat sensitif apalagi bila bekerja pada VHF ke atas, maka karakteristik Rangkaian Dummy Load yang ideal harus benar-benar dipenuhi. Berikut karakteristik yang harus dipenuhi oleh sebuah Dummy Load RF :
Impedansi (Z) harus sama dengan Impedansi Output Transmitter (umumnya 50-ohm)
Desipasi Daya lebih besar dari Daya Output Transmitter (nominal 2 kali)
Bersifat Resistive Murni
Z = R (bukan Reactive
Z = R + jX atau Z = R – jX)
Tidak meradiasikan Energi RF melainkan Mendesipasikannya menjadi panas
Bandwidth lebar mulai taraf DC hingga beberapa ratus MHz (VHF – UHF)
Toleransi perubahan nilai Impedansi akibat perubahan suhu harus sekecil mungkin
Dummy Load pabrikan dengan berbagai merk banyak dijual dipasaran, namun harganya relatif sangat mahal sehingga sebagian besar Amatir lebih memilih untuk membuat sendiri.
Untuk membuat Dummy Load dan dapat memenuhi persyaratan diatas, dapat digunakan Resistor Karbon sebagai bahan pembuatannya. Berbeda dengan Resistor dari bahan Nikelin, resistor karbon tidak bersifat Reaktif (Induktif maupun Kapasitif). Resistor Nikelin terbuat dari Kawat atau Plat Nikelin yang dililit pada bahan keramik atau dibungkus keramik/bahan gips dan dengan demikian akan bersifat Induktif (+jX) atau Kapasitif (-jX). Hal tersebut akan berpengaruh pada Nilai Akhir (Z = R +/- jX) sehingga Karakteristik sebuah Dummy Load RF tidak lagi terpenuhi karena Nilai Impedansi akan sangat terpengaruh oleh tinggi rendahnya frekuensi. Untuk itulah digunakan Resistor Karbon. Di pasaran cukup banyak tersedia Resistors Carbon namun dengan nilai dan daya yang sangat terbatas. Yang paling banyak adalah 2-Watt.
Hal pertama dalam membuat dummy load adalah menentukan Daya Maksimal dan Impedansi. Sebagai contoh apabila menginginkan Dummy Load 50Ohm/40Watt dengan bahan Resistor Karbon 1k/2-Watt maka diperlukan Resistor sebanyak :
1k/50 = 20 buah resistor
untuk watt yang lebih besar bisa menggunakan jenis RESISTOR FLANGE
100 Ohm 60 dan 250watt yg kita pararel 100ohm x2
berikut ini jenis resistor flange dipasaran
resistor diatas nilainya 100ohm 250watt ..berarti kalau 2x kemampuan dummyload 500watt.
Nilai resistor diatas 100ohm 60watt jadi kalau kita pararel nilainya jadi 50ohm
dan kemampuanya 120watt.....
Impedansi (Z) harus sama dengan Impedansi Output Transmitter (umumnya 50-ohm)
Desipasi Daya lebih besar dari Daya Output Transmitter (nominal 2 kali)
Bersifat Resistive Murni
Z = R (bukan Reactive
Z = R + jX atau Z = R – jX)
Tidak meradiasikan Energi RF melainkan Mendesipasikannya menjadi panas
Bandwidth lebar mulai taraf DC hingga beberapa ratus MHz (VHF – UHF)
Toleransi perubahan nilai Impedansi akibat perubahan suhu harus sekecil mungkin
Dummy Load pabrikan dengan berbagai merk banyak dijual dipasaran, namun harganya relatif sangat mahal sehingga sebagian besar Amatir lebih memilih untuk membuat sendiri.
Untuk membuat Dummy Load dan dapat memenuhi persyaratan diatas, dapat digunakan Resistor Karbon sebagai bahan pembuatannya. Berbeda dengan Resistor dari bahan Nikelin, resistor karbon tidak bersifat Reaktif (Induktif maupun Kapasitif). Resistor Nikelin terbuat dari Kawat atau Plat Nikelin yang dililit pada bahan keramik atau dibungkus keramik/bahan gips dan dengan demikian akan bersifat Induktif (+jX) atau Kapasitif (-jX). Hal tersebut akan berpengaruh pada Nilai Akhir (Z = R +/- jX) sehingga Karakteristik sebuah Dummy Load RF tidak lagi terpenuhi karena Nilai Impedansi akan sangat terpengaruh oleh tinggi rendahnya frekuensi. Untuk itulah digunakan Resistor Karbon. Di pasaran cukup banyak tersedia Resistors Carbon namun dengan nilai dan daya yang sangat terbatas. Yang paling banyak adalah 2-Watt.
Hal pertama dalam membuat dummy load adalah menentukan Daya Maksimal dan Impedansi. Sebagai contoh apabila menginginkan Dummy Load 50Ohm/40Watt dengan bahan Resistor Karbon 1k/2-Watt maka diperlukan Resistor sebanyak :
1k/50 = 20 buah resistor
untuk watt yang lebih besar bisa menggunakan jenis RESISTOR FLANGE
100 Ohm 60 dan 250watt yg kita pararel 100ohm x2
berikut ini jenis resistor flange dipasaran
resistor diatas nilainya 100ohm 250watt ..berarti kalau 2x kemampuan dummyload 500watt.
Nilai resistor diatas 100ohm 60watt jadi kalau kita pararel nilainya jadi 50ohm
dan kemampuanya 120watt.....
Selasa, 24 Mei 2011
pemancar 30 watt bisa berapa jauh?
hehehhhe...mungkin anda sebagai teknisi pasti pernah ditanyai "pak kalau saya pakek 30 watt itu bisa nyampek berapa kilo....lalu jawaban anda?...sering kita mengira ngira berdasarkan pengalaman kita yg udah berlalu....
itu sih ada benernya juga...tapi menurut saya banyak faktor yg mempengaruhi daya pancar dari pemancar tersebut....kalau mau jujur jawaban kita pasti ndak tahu..faktor yg mempengaruhi adalah:
1. keramaian /kepadadan frekwensi(disetiap tempat ndak sama)
pengalaman pemasangan 30watt dengan tinggi antena 20m...di madura bisa hampir 15km
kemudian pemasangan di surabaya dengan watt sama tinggi antena jenis antena sama cuma bisa terjangkau 1,5km.....
2.faktor ketinggian (tempat memancarkan)termasuk dataran tinggi/rendah
kemarin temen pesen di wilayah brebes dengan pakai 30watt tinggi antena cuma3meter bisa 12km
3.antena
temen dari lampung pesen telex dengan pancaran 30watt bisa terjankau lebih dari 20km padahal sebelumnya pakek antena biasa dengan watt sama cuma bisa 5km...
jadi kesimpulan saya
JAuh dekatnya pancaran tidak bisa di tentukan karena banyak Faktor...
itu sih ada benernya juga...tapi menurut saya banyak faktor yg mempengaruhi daya pancar dari pemancar tersebut....kalau mau jujur jawaban kita pasti ndak tahu..faktor yg mempengaruhi adalah:
1. keramaian /kepadadan frekwensi(disetiap tempat ndak sama)
pengalaman pemasangan 30watt dengan tinggi antena 20m...di madura bisa hampir 15km
kemudian pemasangan di surabaya dengan watt sama tinggi antena jenis antena sama cuma bisa terjangkau 1,5km.....
2.faktor ketinggian (tempat memancarkan)termasuk dataran tinggi/rendah
kemarin temen pesen di wilayah brebes dengan pakai 30watt tinggi antena cuma3meter bisa 12km
3.antena
temen dari lampung pesen telex dengan pancaran 30watt bisa terjankau lebih dari 20km padahal sebelumnya pakek antena biasa dengan watt sama cuma bisa 5km...
jadi kesimpulan saya
JAuh dekatnya pancaran tidak bisa di tentukan karena banyak Faktor...
Kamis, 19 Mei 2011
Berbagai macam jenis antena
1.antena 5/8lamda
antena ini cukup ekonomis dan terjangkau
Low Cost Vertical Antenna. Up to 500W power handling
* High Power Version
* FM Band 87.5 – 108 MHz
* Omni directional Pattern
* Vertical Polarization
* High Gain 3.3 dBi
2.antena telex/2x5/8
dari namanya 2x 5/8 secara teori antena ini mempunyai hig gain 2 kalinya antena 5/8 tentunya...untuk hasil pasti lebih bagus...untuk skala pemancar 30watt sampai 500watt...ekonomis meski mempunyai bentuk yg panjang....
3.ANTENA jenis OMB single ring
4.Antena jenis Omb duble ring
5.Antena jenis seira
antena ini cukup ekonomis dan terjangkau
Low Cost Vertical Antenna. Up to 500W power handling
* High Power Version
* FM Band 87.5 – 108 MHz
* Omni directional Pattern
* Vertical Polarization
* High Gain 3.3 dBi
2.antena telex/2x5/8
dari namanya 2x 5/8 secara teori antena ini mempunyai hig gain 2 kalinya antena 5/8 tentunya...untuk hasil pasti lebih bagus...untuk skala pemancar 30watt sampai 500watt...ekonomis meski mempunyai bentuk yg panjang....
3.ANTENA jenis OMB single ring
4.Antena jenis Omb duble ring
5.Antena jenis seira
Bermacam macam jenis exciter PLL dipasaran
1.pll extralox 1
ExTRALOCK I adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL. Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK I bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-220M
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
pcb doble layer...
Output +/- 1W
2.exciter pll extralox2
Lock range > 20MHz
ExTRALOCK II adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL.
Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan display LCD yang dapat menampilkan frekuensi dan nama stasiun secara terus menerus.
Tersedia dua pilihan warna LCD yaitu BIRU dng karakter putih .
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK II bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-230-LCD
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz / 100kHz
Lock range > 20MHz
Output +/- 1W
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
3.exciter Pll fm display lcd 86 MHz - 110 MHz output 5 watt broadband
Oscilator pll fm:
- Vco fet dual gate N channel
- Output maksimal 5watt
broadband
- Display lcd blue back light
- Bisa tulis nama stasiun radio
- Vr adjust power 0 s/ d 5
- Power output tidak akan
keluar watt sebelum lock
- Include Heatsink
- Fenel c1971
- no harmonisa
- Pcb fiber solder mask doble
side through hol
ExTRALOCK I adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL. Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK I bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-220M
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
pcb doble layer...
Output +/- 1W
2.exciter pll extralox2
Lock range > 20MHz
ExTRALOCK II adalah exciter 1W dengan kontrol frekuensi PLL.
Pada bagian output dilengkapi dengan LPF Butterworth orde 7
Dengan display LCD yang dapat menampilkan frekuensi dan nama stasiun secara terus menerus.
Tersedia dua pilihan warna LCD yaitu BIRU dng karakter putih .
Dengan lock range >20MHz, hanya dengan menekan tombol pada control unit anda bisa memindah frekuensi kerja 87.5-108MHz.
Untuk keperluan khusus dan eksperimen ExTRALOCK II bisa bekerja sampai serendah 86MHz dan setinggi 110MHz. Untuk mencapai batas tersebut diperlukan perubahan lilitan pada bagian osilator (dirapatkan / direnggangkan)
Terdiri dari : EF-201-XF, CU-230-LCD
Frekuensi : 86MHz-110MHz
Step : 50kHz / 100kHz
Lock range > 20MHz
Output +/- 1W
Filter LPF-Butterworth #7
Tegangan kerja : 12 - 13.8V
Pemakaian arus : 1A
3.exciter Pll fm display lcd 86 MHz - 110 MHz output 5 watt broadband
Oscilator pll fm:
- Vco fet dual gate N channel
- Output maksimal 5watt
broadband
- Display lcd blue back light
- Bisa tulis nama stasiun radio
- Vr adjust power 0 s/ d 5
- Power output tidak akan
keluar watt sebelum lock
- Include Heatsink
- Fenel c1971
- no harmonisa
- Pcb fiber solder mask doble
side through hol
Langganan:
Postingan (Atom)